Pada tulisan kali ini saya akan mencoba mengulas sedikit perihal
tehnik mastering digital musikmenggunakan metode Har Ball Internasional and
VST-mastering dengan sedikit modifikasi pada beberapa prosedurnya. Kesempurnaan
hasil metode ini sepenuhnya bergantung pada hasil proses mixing musik digital yang telah kita lakukan. Dalam contoh-contoh musik digital yang saya pergunakan masih kurang bagus dalam
hal mixingnya, tetapi hal ini tidak terlalu bermasalah karena saat ini yang
saya bahas adalah tehnik mastering.
Langkah awal, simpan musik digital anda kedalam wav-file dengan spesifikasi 16 bit/44100 HZ dengan
headroom sekitar -6 db, load atau buka file tersebut pada software audio
editing, dalam hal ini saya mempergunakan Wave-Lab, karena selain mudah
didapat, juga kompatibel dengan plugins-plugins tambahan yang umum dipakai.
Dan inilah contoh musik digital yang akan kita mastering MUSIK SEBELUM MASTERING,
satu hal yang perlu dicatat bahwa pembuatan musik digital ini dilakukan secara analog-recording (direkam dengan menggunakan
instrument asli) tetapi proses mixing sampai dengan masteringnya dilakukan
secara digital
processing.





Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar disamping ini, 'range
warna biru' telah naik ke atas dan sinyal audio (warna kuning) telah
berada di tengah-tengahnya.



Langkah berikutnya adalah pasang plug-ins BBE Sonic Maximizer pada effects wave-lab, atur Lo-Contour (untuk frekwensi bawah) dan Process (untuk frekwensi atas). Perhatikan baik-baik pengaruh dari masing-masing knob tersebut, anda pasti merasakan perbedaannya. Jika knob lo-contour kita putar ke kanan, maka akan terasa hentakan frekwensi-frekwensi bawah, sebaliknya jika knob process yang kita putar, maka musik kita terdengar lebih open dalam artian frekwensi atasnya semakin jelas terdengar. Aturlah knob-knob ini sesuai dengan keinginan anda, catatan untuk knob 'output level' jangan dulu diubah-ubah, karena nantinya akan diproses dengan mempergunakan plugins yang lain.



Ternyata hasil analisa masih menunjukkan peak-level average pada
kisaran -13 db. Dengan demikian kita masih dapat meningkatkan peak-level sampai
menembus kisaran antara -12db s/d -10 db.
Dalam hal ini saya mempergunakan plugins tambahan yaitu Magneto
yang berfungsi meningkatkan gain sekaligus membatasinya agar tidak terjadi
clipping.

Sebelum mempergunakan Magneto ini, bisa juga kita sisipkan
plugins equalizer untuk memperhalus suara.

Cukup sudah, dan proses mastering kita mendekati akhir.

Posting terakhir dari rangkaian Tehnik Mastering (modifikasi Har
Ball) ini pada dasarnya hanya bersifat tambahan, tetapi tidak kalah pentingnya
untuk juga diperhatikan. Tahapan akhir dari proses mastering kita ini adalah
berupa checking hasil mastering yang telah kita kerjakan. Pada proses ini kita
gunakan Waves PAZ Analyzer untuk mendapatkan visualisasi hasil akhir dari
proses mastering kita. Dengan menggunakan alat ini kita dapat melihat pergerakan
frekwensi-frekwensi dari musik kita yang hampir mendekati linier. Walaupun di
beberapa tempat masih terlihat adanya 'lembah' yang curam. Dan bila kita ingin
hasil yang lebih ideal, maka kita harus memulainya dari awal lagi, yaitu mulai
lagi dengan memperbaiki proses mixingnya.
Fase akhir dari rangkaian Tehnik Mastering ini adalah dengan
mempergunan PAZ Meter untuk mengetahui apakah dalam proses mastering kita ini
masih terdapat 'clip' yang melewati batas 0 db. Dan bila tidak ada, maka proses
mastering kita dapat dikatakan berhasil. Bandingkan hasil sebelum dan sesudah
mastering, terlihat perbedaan yang sangat mencolok terhadap kualitas musik yang
dihasilkan.

Akhir kata, selamat berkreasi, semoga berhasil.