Selasa, 30 April 2013

Tutorial Mastering Standar



Pada tulisan kali ini saya akan mencoba mengulas sedikit perihal tehnik mastering   digital musikmenggunakan metode Har Ball Internasional and VST-mastering dengan sedikit modifikasi pada beberapa prosedurnya. Kesempurnaan hasil metode ini sepenuhnya bergantung pada hasil proses mixing  musik digital yang telah kita lakukan. Dalam contoh-contoh musik digital yang saya pergunakan masih kurang bagus dalam hal mixingnya, tetapi hal ini tidak terlalu bermasalah karena saat ini yang saya bahas adalah tehnik mastering.

Langkah awal, simpan musik digital anda kedalam wav-file dengan spesifikasi 16 bit/44100 HZ dengan headroom sekitar -6 db, load atau buka file tersebut pada software audio editing, dalam hal ini saya mempergunakan Wave-Lab, karena selain mudah didapat, juga kompatibel dengan plugins-plugins tambahan yang umum dipakai.

Dan inilah contoh musik digital yang akan kita mastering  MUSIK SEBELUM MASTERING, satu hal yang perlu dicatat bahwa pembuatan musik digital ini dilakukan secara analog-recording (direkam dengan menggunakan instrument asli) tetapi proses mixing sampai dengan masteringnya dilakukan secara digital processing.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg79enf3DqwlHlL-KtSgydU-JpySgxGbHLzAnT5n4JF6axwlSZH6jiL8wYtYYZMAnglEafe-zVufQsS2PSLy662KsSpqSvTa6qmCvyklwh8kq3z5xFuYov8FrbnbHF9EKMoLiik23NwkAXZ/s320/analisa_awal-RMS.jpgLakukan analisa awal terhadap peak RMS musik yang akan kita mastering, dalam contoh musik saya tersebut RMS average peak levelnya berada pada kisaran -27,15 db sampai -26,40 db, padahal untuk musik-musik yang beredar di pasaran umum saat ini RMS average peak levelnya berada pada kisaran -12 db sampai -10db. Kesimpulannya hasil mixing tersebut harus dinaikkan gainnya sekitar 16 db agar dapat memenuhi standar lagu-lagu komersial serta bilamana disejajarkan dengan musik-musik produk studio-studio besar tidak menjadi tenggelam alias 'kependhem'. Dengan kata lain hasil mastering kita tidak kalah jauh dibandingkan dengan hasil mastering dari studio-studio besar lainnya.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFBH9jNtlwa80V6IBBkuqL8XVXJhg5ctqeM_LNNd7_2CVRgfl7DLQoGjHfgrf6bbyiHoAVHhlbJJUUgUhf2iXrBjeQm52kHddKJLrVKLdtFNrSgJ8MYKdMZ0m4_Q_zYKTZVM7v_xuilOh-/s320/waves_REQ2band.jpgLangkah selanjutnya adalah pasang plugins standar pada bagian effect wave-lab yaitu gunakan resampler 192 KHz, bx_solo, dan dibagian dithering (bawah kanan) pasang UV 22 HR. Selanjutnya element (plugins) pertama yang kita pasang adalah Waves REQ2Band untuk memotong low frequency dan high frequency, semua frekwensi yang berada di bawah 30 HZ akan dipangkas habis.





Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimVrGq55hiP44x27R8OghWmpRiOHE5L8IpnYfnscXD4Pyq6zomnNu4Yz2APfRfu3mRybHCHWuMIEGZtpJ_hqdnKo00ddqMST8b0P6NjAw21_0taqcKGUXDbUpgUDsi9HLUoeXLlaJ8hALw/s320/pasang_wavesLinMB.jpgElement berikutnya adalah kita pergunakan Waves LinMB, yang berupa 5 band multiband compressor yang berguna untuk memberikan headroom yang cukup banyak agar kita bisa mengangkat gainnya semaksimal mungkin. Adapun cara penggunaan Waves LinMB ini adalah sebagai berikut, pertama-tama atur posisi range (dengan menggeser tabulasi) pada posisi -6, klik tabulasi 'Knee' (kanan bawah)  dan atur pada posisi 'Hard', kemudian putar musik anda, ulang sekali lagi, lihat serta perhatikan angka-angka yang muncul pada keempat kotak hitam kecil dibagian bawah. Angka-angka tersebut merupakan angka penyesuaian yang harus kita terapkan pada baris Threshold (baris pertama di atas gain).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoAXkFu8f1BMo4jQ40Gzm6WmAZ8BqmT8we9G_bTmExTYTuBiU1oDi5aYpQGVmkltIwVIKSrmREk5Z3PPI7e9wpNXQzKZy-H6iQPrIhLb27TCDUMz5K-gBdfQkIlv0KMyOhswq_pM60KkN0/s320/atur_LinMB.jpgLangkah berikutnya adalah samakan angka-angka yang muncul pada baris Threshold (yang awalnya 0.0) dengan angka-angka yang muncul pada kotak-kotak kecil dibawah Rel. Putar ulang musik anda, dan perhatikan kalau-kalau angka yang muncul di bagian bawah masih berubah. Dan kalau terjadi perubahan, sesuaikan pula angka-angka yang ada di baris Threshold (thrsh). Setelah angka-angka tersebut sama dan tidak ada yang berubah lagi, maka lakukan langkah berikut : klik tabulasi 'Make-Up' dan ubah menjadi 'auto'.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDM7H8S5Ua8Xv_zqX8zBGj0YkXRB43ELe83n3HT9sEVaLOu_Q-hekY7pPd4b3kgwCBKv11mWTI3m2d4BkN9q6yhXyjk3VaCuch0unx_Y3bnTV-5tKxPPyoodAuZJSRzl-0eSEns2JXGrtm/s320/sinyal-kuning_di-tengah.jpgTahap berikutnya adalah, seret (kebawah) tabulasi 'Master' sampai 'range warna biru' yang muncul di layar naik keatas, dan sinyal audio yang berwarna kuning berada tepat berada di tengah-tengah 'range warna biru' tersebut. Perhatikan gerakan sinyal 'warna kuning', dia akan naik turun seirama dengan musik yang sedang kita dengarkan (dalam proses mastering).
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar disamping ini, 'range warna biru' telah naik ke atas  dan sinyal audio (warna kuning) telah berada di tengah-tengahnya.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqpv1mT-DxjO7CZEFsFAVz_AWIdq5mbNFQ9XejCFey9YdHzI8JcXnEVMlldY-CWBKCTAaCmuibZwWsW8D1fgpD5iuPIFgDEMC7sd_mhlY6cbqsOW30lnL-bu3vqfRzML-MTnR7f0lfcVne/s200/atur_attack.jpg
Langkah berikutnya adalah dengan mengatur tabulasi Attk (attack), caranya seret tabulasi Attk ke atas perlahan-lahan sampai frekwensi bawah dan frekwensi atas (sinyal berwarna kuning) bergerak lebih stabil diantara batas-batas range yang berwarna biru. Seret tabulasi attk tersebut sampai pergerakan sinyal bawah dan atas benar-benar stabil.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVhkArwkL_X_KdEr71Zl69fSChjtLkk95cJV7RKVBcJIwi_WQTMrDMCwkAjdzmVb4pRjJfn6yPx5KgXn1pEby2SPC8EZiJq5Wh60KjxZQDBAPmpsnCYr3ykNWoSFb9xZHKE0n0XbAqHQWG/s200/atur_rel.jpgLangkah selanjutnya adalah mengatur tabulasi Rel (master release), caranya seret ke atas secara perlahan-lahan sampai kedua frekwensi tersebut (bawah maupun atas) bergerak hampir membentuk suatu garis lurus horizontal (horizontal in movement). Lakukan tahap ini secara hati-hati.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKBLKKJ5rXb5HwOarlujnzPfLNmmIHeNfQ78VuixyaCG0ydXassMRlKRwaA2auqSDYnNpbIehbpqvvML315oJkDa9lZk-yweBEybZR3N6Cz1gJEccHYgFKgBNK6l-fZdy4UWFFuaWylev-/s200/sonic_maksimiser.jpg

Langkah
 berikutnya adalah pasang plug-ins BBE Sonic Maximizer pada effects wave-lab, atur Lo-Contour (untuk frekwensi bawah) dan Process (untuk frekwensi atas). Perhatikan baik-baik pengaruh dari masing-masing knob tersebut, anda pasti merasakan perbedaannya. Jika knob lo-contour kita putar ke kanan, maka akan terasa hentakan frekwensi-frekwensi bawah, sebaliknya jika knob process yang kita putar, maka musik kita terdengar lebih open dalam artian frekwensi atasnya semakin jelas terdengar. Aturlah knob-knob ini sesuai dengan keinginan anda, catatan untuk knob 'output level' jangan dulu diubah-ubah, karena nantinya akan diproses dengan mempergunakan plugins yang lain.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitBuqFmlX_7YYXPPgBFzuMnKvsboHa_9VE4TSJQiuSfnYF7RzcYD7mb51Pbf9PzffFZCVXvjqKAcxULESosfRE8Sw9sLFR-L9d_dzottGxIyZaJYf6N0o-vzHnpgpTFL8i8UDN861DHAnd/s200/pasang_pspvintagewarmer.jpgTahapan berikutnya adalah pasang plugins PSP Vintagewarmer pada bagian effect wave-lab, plugins ini berguna untuk membuat musik kita lebih 'warm' alias 'tidak tenggelam'. Pengaturannya adalah seperti berikut ini, klik tombol disebelah kanan 'default' dan pilih Multi Band CompLim Heavy, atur aturlah knob 'drive' dan 'knee', sehingga sesuai dengan yang kita inginkan, tetapi jangan terlalu loud, karena akan menyebabkan peak atau clip (alias led merah pada wave-lab akan menyala), hasilnya musik kita akan pecah suaranya.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjqrKRsQE-nLqd1VJnVIIRtPlFqoNiIzNa5HnvYjmONQlPiJwkcOLsip0__sHJ4Hv7OJkE7Xr5s2X72lQvRtzpQOnQw9tISFwWP8kMFVdmjc9OvrLpuFRJaudxrg2Is7cU5dk9PfVMwQUV/s200/pasang_tlspocketlimiter.jpgBerikutnya, pasang PSP Vintagemeter dan TLS Pocket Limiter pada bagian effect wavelab, alat ini berguna untuk memantau peak-level dari musik yang sedang kita mastering. Cara setting  kedua alat ini (PSP Vintage meter maupun TLS Pocket Limiter)  ini ada pada tulisan saya yang terdahulu.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieE0vVR3igdNa9OETPAalgeB0mYfDmHs82ff0g-ZmtSFnc3WVXR6J-uWgSykrIzvANGt3tcSEPyL9xjY4MGbJXqk1VLL82hWxoSTVCLCPtSRrt3Sybdk8dFmGoiHmKoYrMwsduIa_yzuKR/s320/analisa_RMS.jpg
Setelah kita atur knob 'gain' pada TLS Pocket Limiter ( sampai jarum vintagemeter menyentuh angka 0), maka tahap berikutnya adalah melakukan pemeriksaan RMS peak Average pada musik yang sedang kita mastering ini. Hal ini kita lakukan untuk mengetahui peak-level musik kita, paling tidak berada pada kisaran -12 db sampai -10 db.
Ternyata hasil analisa masih menunjukkan peak-level average pada kisaran -13 db. Dengan demikian kita masih dapat meningkatkan peak-level sampai menembus kisaran antara -12db s/d -10 db.
Dalam hal ini saya mempergunakan plugins tambahan yaitu Magneto yang berfungsi meningkatkan gain sekaligus membatasinya agar tidak terjadi clipping.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHBij-V4rX9yhkO6d9fReCOBqWBP3DD6kFm3sZMux002MGx5GRotWIJN-_DcExhxUKq02WYo6LfLTpFVcIkdb0lo7KFPdKgvzDrtpaTS-kXfoMM9A6S9SqxZGfK-TEX15JkpD8HG_1ddl5/s320/pasang_magneto.jpgAdapun cara melakukan setting Magneto ini adalah dengan memutar knob 'input' perlahan-lahan ke kanan, sampai level-meter di bagian bawah-kiri menunjukkan kisaran angka - 9 db s/d -8 db. Hal ini terlihat seperti pada gambar di samping ini. Perhatikan suara yang dihasilkan, terdengar lebih detil, tebal dan warm. 
Sebelum mempergunakan Magneto ini, bisa juga kita sisipkan plugins equalizer untuk memperhalus suara.




Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBzdKzjyfXtC_px0sTGasv6BEzCe1FvCmdsbqM4YgmCDuO_VIDJLWwYuL-M7MEPH4KFaxkOsDvcgQUHCU9VB7kGeGrWH2wOVk9dMcH0yiJ2xoA12-G5Lcq-LCslfekX9W71FOb8rh5Afhv/s320/analisa_akhir.jpgTahapan berikutnya adalah kita lakukan cek akhir terhadap avarage peak dari hasil proses mastering kita ini. Dan bilamana RMS peak avaragenya berada pada kisaran -12 db s/d -10 db, maka proses mastering kita telah selesai. Dan contoh musik tersebut pada bagian 01 akan berubah menjadi seperti MUSIK SETELAH MASTERING ini, yang mana RMS peak avaragenya berada pada kisaran -10,29 db s/d -10,45 db.
Cukup sudah, dan proses mastering kita mendekati akhir.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn4qgbFfWDnh-UlEh6Wwg_AYNtccI_W9kFXc0ywDswOC3CSyGPaMyiIanSuq54oKxhUtDDpJFGLbe59bR0S4uT9Cjo0pe_XkwhovmGtLG3b1bInN5dMod5ql6TSmC6TU0nS2yQCkMPgQDm/s320/analisa_error.jpgLangkah berikutnya adalah melakukan pengecekan audio-error sekaligus membetulkannya. Tata caranya telah pernah saya bahas pada tulisan terdahulu.





Posting terakhir dari rangkaian Tehnik Mastering (modifikasi Har Ball) ini pada dasarnya hanya bersifat tambahan, tetapi tidak kalah pentingnya untuk juga diperhatikan. Tahapan akhir dari proses mastering kita ini adalah berupa checking hasil mastering yang telah kita kerjakan. Pada proses ini kita gunakan Waves PAZ Analyzer untuk mendapatkan visualisasi hasil akhir dari proses mastering kita. Dengan menggunakan alat ini kita dapat melihat pergerakan frekwensi-frekwensi dari musik kita yang hampir mendekati linier. Walaupun di beberapa tempat masih terlihat adanya 'lembah' yang curam. Dan bila kita ingin hasil yang lebih ideal, maka kita harus memulainya dari awal lagi, yaitu mulai lagi dengan memperbaiki proses mixingnya.


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmdCpFbRMRddsJLB7HUk5h5N9X1x3y806y7imhcysoVnjs6THOj1EKm-EdizxXsWmcwtVKkRIN6wYJ0JpDT5zWGtLYSkZvqQVgt28YKn0PlOgkHA2lv3bnUymIDXmNRu2yEOs_YpQzeZz0/s320/PAZ_meter.jpg
Fase akhir dari rangkaian Tehnik Mastering ini adalah dengan mempergunan PAZ Meter untuk mengetahui apakah dalam proses mastering kita ini masih terdapat 'clip' yang melewati batas 0 db. Dan bila tidak ada, maka proses mastering kita dapat dikatakan berhasil. Bandingkan hasil sebelum dan sesudah mastering, terlihat perbedaan yang sangat mencolok terhadap kualitas musik yang dihasilkan.




Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbsAOisM6hhhfSgsvDgK0gwOWKK38WW4Ntu9aSUVHs38xLuEtcwJNQ-tQAhhuiZOr5O4WB5RlKAmiPnhZbV1gP9Mj5UzmuTY_UvwksEKoppeSbGm63RbqOzDB9XnQr7jQc9kJWh6RhNho/s320/S1_imager.jpgTips akhir, bila masih belum terdapat balancing antara output keluaran left - right, maka anda dapat memperbaikinya dengan menggunakan S1 Imager, dan tidak perlu mengulang mulai proses mixing.
Akhir kata, selamat berkreasi, semoga berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar